Gadis 16 Tahun Ditangkap, Polisi Prancis Melumpuhkan Rancangan Teror ISIS

Gadis 16 Tahun Ditangkap, Polisi Prancis Melumpuhkan Rancangan Teror ISIS

Kabar Terkini – Petugas kepolisian Prancis melumpuhkan rancangan teror. Empat orang diamankan di sejumlah kota di Prancis, diantaranya tiga pria dewasa dan gadis 16 tahun. Mereka diduga kuat terkait ISIS. Kementerian Dalam Negeri Prancis menyatakan polisi Prancis telah melumpuhkan serangan dalam waktu dekat di tanah Prancis.

Mereka yang diamankan diduga tengah menyiapkan serangan teror dan merakit bahan peledak. Polisi menemukan sejumlah bukti berupa bahan peledak yang baru dirakit sebagian, demikian pernyataan yang dibuat atas nama Menteri Dalam Negeri Bruno Le Roux. Para terduga teroris tengah mempersiapkan TATP, bom berdaya ledak tinggi, persis dengan yang pernah dipakai dalam teror di Paris dan Brussels, Belgia.

Seorang sumber menjelaskan, salah satu pelaku diketahui sudah menyatakan kesetiannya untuk ISIS. Penangkapan dilakukan di Montpellier, Clapiers, dan Marseillan. Sebelumnya, investigasi sudah dilakukan selama dua minggu oleh kantor Jaksa Penuntut Umum Paris yang bekerja sama dengan polisi yudisial Montpellier dengan didukung kekuatan kepolisian pusat.

Mendagri Le Roux memuji kinerja para penyidik yang mengarah pada penahanan. Tiga diantaranya yang diamankan langsung diberikan sanksi sangkaan mempersiapkan serangan kekerasan di wilayah kita. Pengumuman itu disampaikan seminggu setelah seorang tentara menembak seorang pria yang membawa kapak dekat Museum Louvere di Paris. Kepolisian Prancis menginvestigasi kejadian tersebut sebagai kasus terduga teror setelah polisi melaporkan pelaku pria dengan umur 29 tahun asal Mesir yang tinggal di UEA dan sempat meneriakkan ‘Allahu Akbar’ dalam aksinya dengan melukai seorang tentara.

Sementara itu, Prancis menetapkan status darurat sejak serangan teror pada bulan November 2015 dimana 130 orang meninggal dan ratusan lainnya terluka. Sejak itu, serangan teror terkoodinasi tejadi di sebuah gedung konser, luar stadion dan kafe.

Pada bulan Januari 2016, terdapat 17 orang meninggal dalam serangan di kantor media Prancis Charlie Hebdo, toko bahan makanan kosher, dan kawasan pinggiran Prancis Montrouge. Sedangkan di bulan Juli 2016, seorang warga Tunisia menabrakkan truk 20 ton pada kerumunan orang di Promenade des Anglais, Nice, selama Hari Bastille. Sebanyak 86 orang meninggal dan 200 lainnya terluka.